Dalam dunia bisnis yang semakin terhubung secara global, banyak perusahaan bergantung pada bahan baku impor untuk mendukung operasional dan produksi mereka. Salah satu faktor krusial yang sering kali diabaikan namun berdampak signifikan adalah fluktuasi nilai tukar mata uang (kurs). Kurs dapat menjadi faktor penentu apakah biaya produksi tetap stabil atau justru meningkat drastis.
Kurs adalah nilai tukar antara satu mata uang dengan mata uang lainnya. Misalnya, jika sebuah perusahaan Indonesia membeli bahan baku dari Amerika Serikat, maka pembelian dilakukan dalam Dolar AS (USD). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar akan menentukan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan dalam Rupiah.
Nilai tukar mata uang merupakan harga relatif satu mata uang terhadap mata uang lainnya. Ketika perusahaan melakukan pembelian bahan baku dari luar negeri, mereka harus mengkonversi mata uang domestik ke mata uang negara eksportir. Perubahan kurs akan langsung mempengaruhi jumlah biaya yang harus dikeluarkan dalam mata uang domestik untuk memperoleh jumlah bahan baku yang sama.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan Indonesia mengimpor bahan baku senilai $10,000 dari Amerika Serikat, dan kurs USD/IDR berada di level 15,000, maka perusahaan harus mengeluarkan Rp 150,000,000. Namun, jika kurs melemah menjadi 16,000, biaya yang sama akan menjadi Rp 160,000,000, atau meningkat sebesar Rp 10,000,000 tanpa adanya perubahan harga atau kuantitas bahan baku.
Tingkat dampak perubahan kurs terhadap perusahaan bervariasi tergantung beberapa faktor:
Semakin tinggi proporsi bahan baku impor dalam struktur biaya produksi, semakin besar dampak perubahan kurs terhadap profitabilitas perusahaan.
Perusahaan dengan alternatif bahan baku domestik atau dari negara dengan mata uang yang lebih stabil memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menghadapi fluktuasi kurs.
Kontrak jangka panjang dengan harga tetap dapat memberikan perlindungan sementara, namun dapat menjadi tidak menguntungkan jika kurs bergerak ke arah yang menguntungkan.
Jeda waktu antara pemesanan dan pembayaran mempengaruhi eksposur risiko kurs. Semakin panjang jeda waktu, semakin besar risiko yang dihadapi.
Efek kurs terhadap pembelian bahan baku merupakan tantangan signifikan yang harus dihadapi perusahaan dalam ekonomi global. Fluktuasi mata uang dapat memberikan dampak langsung terhadap struktur biaya, profitabilitas, dan daya saing perusahaan.
Adapun salah satu cara untuk memitigasi fluktuasi kurs dan pengaruhnya terhadap bahan baku di pasar adalah dengan melakukan stok bahan baku melalui fasilitas yang tersedia di bababos, yakni PO in Advance. PO in Advance atau pre-order impor memudahkan Anda untuk stok material dalam bentuk besi, biji plastik, atau kebutuhan proyek lainnya dengan sesegera mungkin & dengan kapasitas stok yang terjamin. Sehingga, stok aman, tak perlu khawatir fluktuasi kurs di masa depan.
Konsultasi dengan bababos di nomor WA 0851 8667 8078.