Dalam industri manufaktur, pemilihan material memegang peranan penting dalam memastikan kelancaran proses produksi. Salah satu bahan yang sering digunakan adalah stainless steel. Namun, tahukah Anda bahwa kualitas stainless yang buruk bisa menyebabkan kegagalan produksi?
Mulai dari kerusakan mesin, produk cacat, hingga pemborosan waktu dan biaya, semua bisa terjadi hanya karena kesalahan dalam memilih stainless steel. Lantas, bagaimana cara menghindarinya? Berikut penjelasannya.
Dampak Stainless Berkualitas Buruk
Sebelum membahas solusinya, mari pahami dulu apa saja risiko jika menggunakan stainless steel dengan kualitas rendah:
- Korosi Lebih Cepat
Stainless seharusnya tahan karat, tapi jika kadar kromium-nya rendah atau proses produksinya tidak sesuai standar, material ini bisa cepat berkarat.
- Kekuatan Struktural Lemah
Stainless yang tidak sesuai spesifikasi bisa patah, retak, atau melengkung saat digunakan, terutama pada aplikasi berat seperti konstruksi atau industri makanan.
- Sulit Dilas atau Dikerjakan
Jenis stainless yang salah bisa menyulitkan proses pengelasan atau pemotongan, sehingga memperlambat produksi dan menambah biaya.
- Tidak Aman untuk Produk Konsumen
Dalam industri makanan, farmasi, atau medis, stainless yang tidak higienis bisa mencemari produk dan berisiko terhadap kesehatan konsumen.
Cara Menghindari Gagal Produksi karena Stainless
Untuk memastikan proses produksi berjalan lancar, berikut langkah-langkah penting yang bisa Anda terapkan:
- Kenali Jenis Stainless yang Tepat
Tiap jenis stainless punya karakteristik berbeda. Misalnya:
- 304 cocok untuk peralatan dapur dan industri makanan.
- 316 lebih tahan korosi, ideal untuk lingkungan laut atau kimia.
- 201 biasanya digunakan untuk aplikasi dekoratif atau rumah tangga karena lebih ekonomis, tapi kurang tahan terhadap korosi, terutama di lingkungan lembab atau luar ruangan.
- Gunakan Supplier Terpercaya
Pastikan Anda membeli dari supplier yang:
- Menyediakan sertifikat material (MTC).
- Punya reputasi baik dan review positif.
- Bisa menjelaskan spesifikasi teknis stainless yang mereka jual.
- Lakukan Quality Check di Awal
Sebelum digunakan dalam produksi:
- Cek kandungan kimia material dengan spectrometer.
- Lakukan uji fisik jika perlu, seperti uji tarik atau uji korosi.
- Periksa permukaan dari cacat atau goresan.
- Pastikan Standar Produksi Terpenuhi
Gunakan stainless yang sesuai dengan standar seperti:
- ASTM (American Society for Testing and Materials)
- JIS (Japanese Industrial Standards)
- SNI (Standar Nasional Indonesia)
- Simpan Stainless dengan Benar
Penyimpanan yang salah bisa menurunkan kualitas stainless:
- Hindari kontak langsung dengan material yang bisa menyebabkan korosi silang (seperti besi biasa).
- Simpan di tempat kering dan tidak lembap.
Kesimpulan
Kegagalan produksi akibat stainless berkualitas rendah bukan hanya merugikan secara finansial, tapi juga bisa mencoreng reputasi perusahaan. Oleh karena itu, memastikan kualitas stainless sejak awal adalah investasi jangka panjang yang wajib dilakukan.
Dengan mengenali jenis stainless yang tepat, memilih supplier yang terpercaya, serta melakukan quality control secara rutin, Anda bisa menghindari risiko gagal produksi dan menjaga efisiensi operasional.
Hindari Gagal Produksi Karena Salah Pilih Stainless!
Gunakan stainless yang tepat dan berkualitas untuk hasil terbaik.
👉 Butuh bantuan pilih material? Hubungi kami sekarang!
📞 0851 8667 8078 (Nana bababos)
📧 marketing@bababos.com
🌐 https://bababos.com