Di tengah pertumbuhan infrastruktur dan industri nasional, peluang proyek berskala besar dalam sektor Engineering, Procurement, and Construction (EPC) terbuka semakin luas. Baik dari tender pemerintah, pengadaan BUMN, maupun proyek swasta, potensi untuk meningkatkan kapasitas dan pendapatan perusahaan sangat besar.
Namun kenyataannya, tidak sedikit perusahaan EPC harus melewatkan peluang emas ini. Bukan karena kurangnya kemampuan teknis atau reputasi perusahaan, melainkan karena kendala yang lebih mendasar: keterbatasan modal kerja dan kepastian pasokan material.
Banyak perusahaan EPC memiliki tim yang kompeten, pengalaman teknis yang kuat, bahkan riwayat keberhasilan proyek sebelumnya. Tapi ketika peluang baru muncul, mereka tidak bisa langsung bergerak karena terbentur kebutuhan investasi awal. Pengadaan material dan alokasi biaya tenaga kerja sering kali harus dilakukan jauh sebelum pembayaran pertama dari proyek diterima.
Sayangnya, tidak semua perusahaan memiliki fleksibilitas kas untuk mendanai awal proyek. Inilah mengapa banyak proposal tidak diajukan, proyek ditunda, atau bahkan dilewatkan begitu saja.
Dalam proyek EPC, sistem pembayaran termin adalah hal yang umum. Proyek dibayar berdasarkan progres fisik atau milestone tertentu. Artinya, perusahaan harus menanggung biaya operasional sejak awal tanpa menerima pemasukan di tahap tersebut.
Beban seperti pembelian material utama, logistik, hingga pembayaran vendor dan subkontraktor bisa menjadi tantangan besar jika tidak ditopang oleh arus kas yang kuat. Akibatnya, perusahaan hanya mampu mengejar proyek kecil atau bekerja di bawah kapasitas sebenarnya.
Akses terhadap pinjaman jangka pendek, investasi (material & budget tenaga kerja) fleksibel, atau sistem pengadaan berbasis proyek belum tersedia luas bagi semua pelaku industri. Terutama bagi perusahaan menengah yang sedang tumbuh, kurangnya mitra yang memahami dinamika EPC bisa menghambat perkembangan mereka secara signifikan.
Perusahaan membutuhkan partner yang bukan hanya sekadar menjual material, tetapi juga memberikan kejelasan dari sisi investasi proyek (material & budget tenaga kerja) , pengadaan, dan pengelolaan proyek.
bababos memahami bahwa proyek besar memerlukan dukungan besar sejak awal. Kami hadir sebagai mitra pengadaan yang mampu memberikan solusi menyeluruh, tidak hanya bahan baku, tetapi juga dukungan budget tenaga kerja melalui sistem Virtual Escrow Account (VEA).
Dengan sistem ini, perusahaan Anda dapat:
Dengan akses ke sistem terintegrasi dan pendampingan dari tim pengadaan bababos, perusahaan Anda tidak perlu lagi memilih antara “ambil proyek” atau “tunda dulu.”
Beberapa klien bababos telah membuktikan bahwa dengan dukungan sejak tahap tender, mereka bisa meningkatkan potensi revenue hingga lebih dari 50 persen. Mereka tidak hanya meraih lebih banyak proyek, tapi juga mengeksekusinya dengan lebih efisien karena tidak terbebani oleh persoalan arus kas atau ketidakpastian material.
Jika tim Anda selama ini terhambat oleh kendala material & budget tenaga kerja di awal proyek, bababos hadir untuk menjembatani celah tersebut. Kami siap menjadi mitra strategis yang mendukung pertumbuhan Anda melalui sistem pengadaan dan investasi proyek (material & budget tenaga kerja) yang terintegrasi.
Hubungi Nana di 0851 8667 8078
Kunjungi situs kami di www.bababos.com
bababos, solusi cerdas bagi perusahaan EPC yang ingin menangkap peluang proyek besar dengan percaya diri dan tanpa hambatan.