Industri pengemasan, khususnya untuk minuman dan makanan, sangat bergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan. Salah satu bahan yang paling umum adalah PET (Polyethylene Terephthalate), yang dikenal karena kejernihan, kekuatan, dan kemampuannya untuk dibentuk menjadi berbagai kemasan. Namun, tidak semua PET memiliki kualitas yang sama. Oleh karena itu, proses quality check menjadi sangat penting sebelum PET digunakan dalam produksi. Tiga parameter utama yang sering diuji adalah Intrinsic Viscosity (IV), warna, dan hasil blow.

Intrinsic Viscosity (IV): Kunci Performa PET

Pengertian dan Signifikansi IV

Intrinsic Viscosity (IV) merupakan parameter fundamental dalam menentukan kualitas resin PET. IV adalah ukuran tidak langsung dari berat molekul polimer, yang mencerminkan panjang rantai polimer PET. Nilai IV dinyatakan dalam satuan dl/g (deciliter per gram) dan menjadi indikator penting untuk sifat mekanik dan proses pengolahan PET.

Nilai IV pada resin PET umumnya berkisar antara 0,45 hingga 1,2 dl/g, tergantung pada aplikasi akhir produk:

• IV 0,45-0,60 dl/g: Biasa digunakan untuk film dan sheet
• IV 0,70-0,85 dl/g: Ideal untuk botol minuman berkarbonasi
• IV 0,85-1,0 dl/g: Digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan panas tinggi
• IV > 1,0 dl/g: Untuk aplikasi teknik khusus

Metode Pengujian IV

Ada beberapa metode untuk menguji nilai IV resin PET:

1. Metode Viskometer Kapiler

Merupakan metode standar yang menggunakan prinsip pengukuran waktu alir larutan PET melalui tabung kapiler pada suhu konstan. Metode ini diatur dalam standar ASTM D4603.

1. Metode Viskometer Ubbelohde

Variasi dari metode kapiler yang memberikan presisi tinggi dan sering digunakan dalam laboratorium kontrol kualitas.

1. Metode Online Rheometer

Metode modern yang memungkinkan pengukuran IV secara real-time dalam proses produksi, memungkinkan kontrol proses yang lebih cepat.

Uji Warna: Menjaga Konsistensi Visual

Warna PET menjadi faktor penting, terutama untuk produk yang mengutamakan kejernihan dan daya tarik visual.

• Indikator yang diuji:
  Nilai L (lightness), a (kemerahan-kehijauan), dan b (kekuningan-kebiruan) biasanya diukur menggunakan spektrofotometer.
• Masalah umum:
  • Terlalu kuning

Bisa menjadi indikasi degradasi termal atau bahan baku daur ulang yang tidak bersih.

• Abu-abu/kebiruan

Mungkin menunjukkan adanya kontaminan logam berat atau zat tambahan.

• Standar industri:
  PET berkualitas baik harus memiliki nilai b (kekuningan) yang rendah, biasanya di bawah 2, agar hasil akhir tetap bening dan menarik.

Evaluasi Hasil Blow: Memastikan Kualitas Produk Akhir

Parameter Kunci dalam Evaluasi Blow Molding

1. Distribusi Ketebalan Dinding

Pengukuran ketebalan dinding pada berbagai titik untuk memastikan distribusi material yang merata. Variasi ketebalan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah performa.

1. Top Load Strength

Kemampuan botol untuk menahan beban vertikal, penting untuk proses penumpukan dan transportasi.

1. Drop Impact Test

Menguji ketahanan botol terhadap jatuhan dari ketinggian tertentu tanpa pecah atau bocor.

1. Burst Pressure

Tekanan internal maksimum yang dapat ditahan botol sebelum mengalami kegagalan.

1. Stress Cracking Resistance

Ketahanan terhadap retakan akibat tegangan, terutama penting untuk kemasan produk yang mengandung surfaktan.

1. Volume dan Berat

Memastikan volume sesuai dengan spesifikasi dan konsistensi berat untuk kontrol biaya.

Kesimpulan

Pengujian kualitas PET melalui uji IV, warna, dan hasil blow adalah proses krusial untuk memastikan bahwa produk akhir aman, menarik, dan tahan lama. Setiap parameter saling terkait dan memberikan gambaran menyeluruh mengenai performa PET. Dengan melakukan quality check secara rutin dan menyeluruh, produsen tidak hanya menjaga standar kualitas, tetapi juga membangun kepercayaan pasar terhadap produknya.

Sudah menentukan pilihan PET untuk kebutuhan produksi Anda?

📞 Hubungi tim kami hari ini untuk konsultasi dan penawaran harga terbaik!

📞  0851 8667 8078 (Nana)
✉️  marketing@bababos.com