Platform pengadaan bahan baku manufaktur, Bababos, mengumumkan penyelesaian putaran pendanaan awal (seed) senilai US$3 juta (sekitar IDR 46,1 miliar) yang dipimpin oleh East Ventures, dan melibatkan beberapa investor lainnya yaitu, Patamar Capital dan Accion Venture Lab. Pendanaan ini diraih enam bulan setelah Bababos mengumumkan pendanaan pra-awal (pre-seed) pada bulan Maret 2023.
Pendanaan baru ini akan digunakan untuk membangun platform yang seamless dalam menghubungkan manufaktur industri kecil dan menengah (IKM) dengan para pemasok bahan baku terbaik, dan akan turut dialokasikan untuk menyokong fondasi teknologi dan memberdayakan sumber daya manusia dalam mengakselerasi ekspansi bisnis Bababos yang saat ini sudah tersedia di area Jabodetabek dan Surabaya.
Co-Founder & CEO Bababos, Fajar Adiwidodo mengatakan, “Kami sangat menghargai dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para investor pada putaran pendanaan ini. Kami semakin optimis dengan potensi pasar yang ada, melihat antusiasme pelaku manufaktur IKM yang meningkat secara signifikan hingga akhir kuartal III ini. Ke depannya, kami akan terus memperbarui strategi kemitraan dengan para pemasok agar dapat menyediakan bahan baku berkualitas dengan harga yang terbaik.”
Resmi satu tahun beroperasi, Bababos berkomitmen untuk mentransformasi rantai pasok bahan baku manufaktur yang masih terfragmentasi di Indonesia. Beberapa hambatan yang sering dihadapi oleh para pelaku IKM antara lain seperti keterbatasan akses ke bahan baku berkualitas, harga yang kurang transparan, hingga keterbatasan dukungan finansial untuk modal kerja. Di sisi lain, para pemasok cenderung mengalami kesulitan dalam merencanakan persediaan inventaris akibat permintaan yang tersebar.
Bababos memecahkan masalah kompleks tersebut dengan menyediakan solusi rantai pasok yang dapat mengagregasi permintaan bahan baku dari para manufaktur IKM. Terdapat tiga solusi utama yang ditawarkan, yaitu penyediaan bahan baku manufaktur, permintaan agregat (aggregate demand), dan fasilitas pembayaran tempo. Ketiga solusi tersebut diharapkan dapat mendorong efisiensi bagi para manufaktur IKM dalam melakukan pengadaan berbagai bahan baku manufaktur, mulai dari baja dan berbagai logam lainnya, hingga polimer dan bahan kimia.
Keunggulan solusi Bababos tidak lepas dari pemanfaatan teknologi yang menunjang performa bisnis. Dengan mengintegrasikan pendekatan yang modern ke dalam industri tradisional, Bababos mendigitalisasi semua proses pengadaan dan memanfaatkan big data untuk mengelompokkan permintaan secara akurat berdasarkan kebutuhan bahan baku dan persebaran geografis. Hal ini memungkinkan pengiriman yang lebih cepat dan tepat waktu dari pemasok ke pelanggan, memberikan pengalaman yang seamless dan penghematan biaya. Tidak hanya itu, saat ini Bababos tengah mengembangkan fitur layanannya berupa aplikasi web yang memungkinkan para pelaku IKM dan pemasok melakukan proses transaksi secara online dan terintegrasi.
“Kami senang melihat perkembangan positif dari Bababos, dan kami antusias untuk melanjutkan dukungan kami terhadap Bababos. Pendekatan inovatif berbasis teknologi yang Bababos hadirkan pada industri yang konvensional dan terfragmentasi sangatlah penting. Putaran pendanaan ini kembali menandakan keyakinan kami terhadap Bababos. Kami berharap untuk dapat terus melihat pertumbuhan dan dampak positif yang dihadirkan Bababos ke industri ini,” kata Melisa Irene, Partner East Ventures.
Sejak diluncurkan, Bababos telah mengalami pertumbuhan signifikan dan menjangkau lebih dari 400 manufaktur IKM. Dampak positif yang nyata juga dirasakan oleh pelaku IKM, dengan bisnis yang tumbuh 2-3 kali lipat semenjak bergabung dalam ekosistem Bababos. Dalam misinya merevolusi rantai pasokan dengan menyediakan akses yang adil bagi industri manufaktur, Bababos menargetkan untuk dapat menjangkau 1.000 manufaktur IKM pada akhir tahun 2023.